Sabtu, 02 Mei 2015

MANAJEMEN UMUM
PENGORGANISASIAN
KELOMPOK II
1.       MASWADI
2.       NUANSA KUMINTHA
3.       AYU SILVIA
4.       DEWI MAULINA
5.       NURHUSNA

unimal-logo.gif
DOSEN PENGASUH :
SAPNA BIBY, SE, M.Si
NIP:197809152006042002

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI

TA. 2015/2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat, dan berkat Rahmat dan karunia-Nya pulala makahalah yang berjudul “Pengorganisasian” ini apat terselesaikan.
Karena pada kesempatan ini sudah sepantasnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
-          Ibu Sapna Biby,SE, M.Si selaku Dosen pembimbing mata pelajaran Manajemen Umum
-          Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan material dan moril serta Do’a Do’a sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik
-          Kepada teman-teman seperjuangan atas segala bantuan dan dukungan.
Semoga atas petunjuk dan bimbingan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca umumnya baik itu untuk sekarang maupun untuk masa yang akan datang, semoga Tuhan yang maha Esa memberikan imbalan sesuai dengan amal baik yang diberikan kepada kami, Amin.



Lhokseumawe,9 Maret 2015


Kelompok II


Daftar Isi

Kata Pengantar ………………………….……………………….…                        i
Daftar Isi ………………………………...…………………………             ii
BAB  I PENDAHULUAN …………………………………………                       1
1.1 Latar Belakang..................................................................            1
1.2 Tujuan ...............................................................................           2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................         3
            2.1 Awal Pemikiran Manajemen ..............................................          3
            2.2 Pengertian Manajemen .......................................................          4
            2.3 Teori Evolusi Manajemen ...................................................         5
                        A. Teori Klasik................................................................        5
                        B. Teori Hubungan Manusia atau Aliran Perilaku ..........       10
                        C. Teori Modern .............................................................       12
BAB III PENUTUP
            3.1 Kesimpulan ..........................................................................        14
            3.2 Referensi ...............................................................................       15


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi itu abstrak ( kasat mata), walaupun banyak orang yang bekerja dan hidup dari organisasi namun tidak seorangpun yang pernah melihat atau menyentuh organisasi. Kita bisa melihat barang atau merasakan manfaat jasa yang diberikan oleh suatu organisasi, bahkan mengenal siapa saja yang bekerja di dalamnya, tetapi jarang sekali kita mengetahui apa alasan dan motivasi organisasi tersebut menyediakan barang/jasa itu, atau bagaimana cara mengontrol dan mempengaruhi para anggotanya. Semua itu tidaklah terlihat oleh mata banyak orang yang berada di luar organisasi tersebut.
Pengorganisasian bukan hanya masalah penetapan struktur organisasi kemudian engisi setiap kotak struktur dengan uraian tugas (job descriptions) dan kemudian mencari orang yang sesuai dengan job description-nya (staffing). Tetapi lebih dari itu, pengorganisasian adalah proses manajerial yang berkelanjutan. Peninjauan kembali struktur organisasi, job description, dan staffing-nya juga merupakan rangkaian kegiatan pengorganisasian.
Sepintas pengorganisasian adalah biasa dan lumrah dibicarakan. Yang tidak biasa adalah kenyataan sukarnya kualitas sempurna pengorganisasian dicapai. Hal tersebut, karena salah satu unsur yang termasuk sumber daya tidak lain manusia bahkan manusia dalam keberadaannya sangat vital. Unsur manusia jugalah penyebab kalang kabutnya kondisi negara kita dimana sebagian orang berteriak keras " Ubah sistem ..ubah sistem ". Apa yakin dengan merubah sistem itu efisien? dan kalau pun sistemnya dirubah, manusia jualah yang menjalankan. Sayangnya yang berjuluk manusia itu rakus sebagaimana ilmu ekonomi menyebuthomo economicus.
Kerakusan yang menjadi penyebab inti bekerjasama di dominasi kepentingan pribadi. Berbeda dengan ilmu ekonomi, manusia dijuluki ilmu manajemen sebagai homo oeconomicus yang senang bekerjasama. Kiranya dieklektikan, optimalisasi kualitas pengorganisasian dapat kita tempuh dengan cara mengelola manusia rakus sedemikian rupa hingga bekerjasama mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah ini.



1.2 Rumusan Masalah
  1. Bagaimana pengorganisasian di dalam sebuah organisasi
  2. Bagaimana prinsip organisasi?
  3. Bagaimana desain organisasi ?
  4. Bagaimana struktur pengorganisasian ?
  5. Bagaimana departementasi dalam sebuah organisasi?

1.3 Tujuan
  1. Untuk memenuhi tugas manajemen umum
  2. Agar mahasiswa lebih memahami tentang materi Organisasi khususnya pengorganisasian.
  3. Untuk memberi gambaran secara tertulis tentang pengorganisasian.

1.4 Ruang Lingkup Penulisan
.           Hal yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
  1. Pengorganisasi
  2. Prinsip organisasi
  3. Desain organisasi
  4. Struktur organisasi
  5. Departementasi
BAB II
PEMBAHASAN
1.2 Pengorganisasian
          Kata organisasi mempunyai 2 pengertian umum. Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb)
sehingga merupakan kesatuan yang teratur.Yang kedua Organisasi adalah sistem sosial yang memiliki identitas kolektif yang tegas,
daftar anggota yang terperinci, program kegiatan yang jelas, dan prosedur
pergantian anggota.
            Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
  1. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja organisasi.
  2. Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokan didikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
  3. Hubungan-hubungan antara fungsi , jabatan , tugas dan para karyawan.
  4. Cara dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
            Pengorganisasian meliputi juga pengertian tentang pengelompokan jenis-jenis pekerjaan yang sama kedalam satu koordinasi pekerjaan yang sama. Pada setiap kelompok pekerjaan yang sama dibuat simpul pekerjaan dengan satu fungsi pekerjaan yang sama dan kemudian meletakkan satu orang anggota organisasi untuk melaksanakan tugas pekerjaan itu.
            Pengorganisasian juga meliputi kegiatan pembagian pekerjaan diantara anggota organisasi sehingga pekerjaan dalam organisasi menjadi merata, tidak ada anggota organisasi yang terlalu banyak pekerjaan, sebaliknya terdapat anggota organisasi yang terlalu banyak menganggur.
2.2 Prinsip Pengorganisasian
            Prinsip adalah suatu pernyataan dan suatu kebenaran yang pokok, yang memberikan suatu petunjuk kepada pemikiran dan tindakan. Prinsip merupakan dasar meskipun tidak mutlak. Prinsip tidak sama dengan undang-undang dan tidak berarti bahwa hasil yang sama akan terjadi dalam tiap situasi yang tampaknya sama. Dalam aplikasi manajemen, prinsip adalah fleksibel karena prinsip memperhatikan kondisi spesifik dan kondisi yang berubah. Prinsip merupakan pedoman, prinsip membantu dalam pengertian dan aplikasi manajemen, prinsip harus digunakan secar cermat dan bijak.
Prinsip-prinsip organisasi adalah :
1.      Organisasi dan tujuan
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
2.      Esensi organisasi           
Tanggung jawab pengorganisasian maupun tanggung jawab pelaksanaan selalu bersifat individual. Tanggung jawab didelegasikan dari seseorang
kepada oranglain. Individu yang menerima tanggung jawab membentuk suatu kewajiban yang juga bersifat pribadi. Apabila seorang manajer menerima jabatan, ia harus menerima dan memegang tanggung jawab.
3.      Tanggung jawab dan otoritas
Otoritas harus seimbang dengan tanggung jawab, artinya seseorang yang diberi tanggung jawab harus juga diberi otoritas untuk melaksanakan sesuatu yang diperlukan guna memenuhi tanggung jawab mereka.
4.      Spesialisasi untuk efisiensi
Organisasi yang efektif membagi tanggung jawab dalam bagian sehingga mengadakan spesialisasi dan menambah efisiensi dalam masing-masing bagian tersebut.
5.      Rentang kendali
Rentang kendali adalah tingkat pengendalian atau tingkat delegasi tanggung jawab. Prinsip ini menganggap bahwa terdapat batas tertentu terhadap jumlah bawahan yang dapat dikelola ileh seorang manajer.
Selain prinsip yang telah didiskripsikan diatas, terdapat sejumlah prinsip yang dipandangnya bermanfaat dalam mengelola organisasi. Prinsip tersebut memberikan pedoman untuk menyusun suatu system tugas dan otoritas yang saling berkaitan. 5 prinsip structural yang dimaksud sebagai berikut :
1.      Prinsip pembagian kerja
2.      Prinsip satu arah
3.      Prinsip sentralisasi
4.      Prinsip otoritas dan tanggung jawab
5.      Prinsip rantai komando

2.2 Desain Organisasi
            Ada empat langkah dasar dalam sebuah organisasi dalam membuat keputusan dalam pengorganisasian, termasuk dalam kegiatan-kegiatan membentuk organisasi baru, memperbaiki organisasi yang sudah ada, atau mengganti sistem yang sudah ada.
            Empat langkah dasar dalam membuat keputusan pengorganisasian adalah :
  1. Pembagian kerja. Pembagian kerja adalah membagi seluruh beban pekerjaan menjadi banyak tugas yang secara wajar dan nyaman dapat dilaksanakan oleh individu dan kelompok dengan penuh rasa tanggung jawab. Tidak ada pekerjaan yang tidak bisa berbagi sehingga terlalu berat dan akhirya tidak mungkin dikerjakan. Seleuruh pekerjaan harus terbagi habis menjadi banyak tugas yang dapat diselesaikan dengan baik, sesuai dengan kemampuan anggota orgnisasi.
  2. Departementasi. Menggabungkan beberapa tugas secara logis sehingga diperolrh keberhasilan pencapaian tugas (efektif) dan efesien. Pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama disebut departementasi.
  3. Hierarki organisasi. Menetapkan siapa yang membuat laporan dan kepada siapa laopran disampaikan. Hubungan di dalam organisasi semacam itu sering disebut hierarki organisasi. Hubungan ini keatas dan kebawah, dalam arti penentuan siapa atasan dan siapa bawahan diperlukan untuk meminta pertanggung jawaban
  4. Koordinasi. Koordinasi adalah mekanisme yang menyatukan kegiatan departemen menjadi satu kesatuan dan pemantauan keefektifan integrasi tersebut.koordinasi diperlukan untuk menghilangkan rasa menang atau benar sendiri dalam satu departemen.demikian juga berguna untuk menyelaraskan pencapaian tugas lintas departemen.





2.3 Struktur Organisasi
            Pembahasan struktur organisasi tidak dapat dilepaskan dari peran pakar manajemen Henry G. Hodges, Henry G. Hodges (1989) mengemukakan empat bentuk organisasi.
  1. Piramid
  2. Vertikal
  3. Horizontal
  4. Lingkaran, jarang digunakan.

1. Struktur Organisasi Piramid
            Bentuk struktur orgnisasi piramid yang paling banyak digunakan, karena sederhana, jelas dan mudah dimengerti. Banyak organisasi sederhana, mulai panitia peringatan tujuh belas Agustus sampai kepanitiaan ad-hoc diparlemen (DPR/D) menggunakan bentuk seperti ini. Struktur piramid ini mengerucut keatas hingga membentuk piramida. Masing-masing kotak di atak mempunyai anggota kotak di bawahnya sebagai bahwa kotak diatasnya mempunyai wewenang untuk memberi perintah dan meminta laporan dari kotak dibawahnya.
2. Struktur Organisasi Vertikal
            Bentuk struktur organisasi yang lain adalah bentuk vertikal, bentuknya mirip dengan piramid dengan bentuk struktur yang kebawah. Bentuk vertikal ini agak jarang dipakai
3. Struktur Organisasi Horizontal
            Bentuk struktur organisasi horizontal seperti bentuk struktur organisasi vertikal, namun menyamping. Aliran wewenang bergerak dari kiri ke kanan. Bentuk struktur organisasi horizontal ini jarang digunakan apalagi untuk organisasi kecil dan sederhana.
            Efesiensi dliran pekerjaan dalam organisasi tergantung pada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang ada dalam sebuah organisasi. Oleh karenanya, pembagian kerja dan kombinasi tugas seharusnya tergambar dalam struktur organisasi dengan baik dan benar.
2.4 Departementasi
          Departementasi adalah tindakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi dengan tujuan kegiatan-kegiatan sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama.
            Beberapa bentuk departementasi adalah berdasar sebagai berikut:
  1.  Fungsi, pemasaran, akuntansi, produksi atau keuangan
  2. Produk atau jasa, divisi mesin cuci,lemari es, televisi atau radio
  3. Wilayah, berdasarkan provinsi atau regional
  4. Langganan, pedagang eceran, industri, pemerintah, militer
  5. Proses atau peralatan, pemotongan, perakitan, packing dan finishing
  6. Waktu, shift pertama, kedua dst.
  7. Pelayanan, kelas bisnis, ekonomi, dll.
  8. Alpha-numericall : pelayanan nomer telepon 0-999 berada dalam 1 departemen, 1000-1999 berada dalam departemen lainnya
  9. Proyek dan matrix, digunakan dalam perusahaan konstruksi, dan perushaan konsultan.




1. Departementasi Fungsional
            Departementasi Fungsional adalah mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama dalam kegiatan-kegiatan sejenis untuk membentuk satu kesatuan unit kerja, seperti personalia, penjualan dan pemasaran, keuangan dan akuntansi, sistem komputer, dan lain-lain. Departementasi fungsional adalah bentuk pembagian tugas dan dan kerja yang umum.
            Pada departementasi fungsional ini terdapat kebaikan dan kelemahan yaitu:
1.Kebaikan
·         Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama
·         Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi
·         Memusatkan keahlian organisasi
·         Memungkinkan pengawasan managemen puncak
·         Tugasnya jelas
·         Pengetahuan yang dibutuhkan tidak banyak
·         Hanya membutuhkan manager saja yang harus berwawasan luas
·         Mudah dijelaskan pada anggota jika ada persoalan
2.Kelemahan
·         Menciptakan konflik antar fungsi
·         Adanya kemacetan pelaksanaan tugas
·         Umpan balik yang lambat
·         Memusatkan pada kepentingan tugasnya
·         Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif:
·         Kejenuhan akibat monotonnya aktivitas
·         Komunikasi antar area tidak lancar jika ada problem
·         Individu dalam bekerja hanya memperhatikan struktur hirarki

2. Departementasi Divisional
            Departementasi divisional, organisasi divisional dapat dibentuk berdasarkan pengelompokan produk, wilayah geografis, pelanggan atau proses, dan mesin-peralatan. Peenrapan pendekatan divisional akan dapat menutupi kelemahan pendekatan fungsional.
            Tanggng jawab (responsibility) adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila seseorang bawahan menerima wewenang menejer dalam proses pendelegasian tugas atau fungsi tertentu. Sedangkan akuntabilitas (accountability) adalah faktor diluar individu dan perasaan pribadi karyawan atas pekerjaan yang dilimpahkan kepadanya untuk selalu dapat dipertanggung jawabkan dengan baik.
            Semakin tinggi jenjang atau hierarki seseorang semakin luas cakupan wewenang dan kekuasaannya tanpa terikat oleh peraturan dan batasan, sebaliknya ke bawah – karyawan – semakin terikat untuk memnuhi peraturan dan batasan.





                                                                                                                

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
                Kesimpulan dari makalah ini adalah :
1.      Pengorganisasian (organizing) adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif di antara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaanyang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien.
2.      Prinsip-prinsip organisasi adalah :
1.      Organisasi dan tujuan
2.      Esensi organisasi
3.      Tanggung jawab dan otoritas
4.      Spesialisasi untuk efisiensi
5.      Rentang kendali
3.      Menurut Stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri dari lima langkah sedangkan menurut Hani Handoko pengorganisasian terdiri atas tiga langkah.
4.      Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
5.             Departementasi adalah penggabungan tanggung jawab yang tujuan atau fungsinya sama.

3.1 Referensi
 (Janu Murdiyamoko dan Citra Handayani, Sosiologi untuk SMU Kelas I).
(W.J.S. Poerwadarminta, Kamus UmumBahasaIndonesia)
Sentot Imam Wahjono, Manajemen tata kelola organisasi bisnis:PT indeks, jakarta 2008
http//www.manajemen.web.id/2011/08/pengertian-pengotganisasian
http://repastrepost.blogspot.com/2013/11/pengorganisasian-dalam-manajemen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar