Sabtu, 02 Mei 2015

Penulisan Karangan

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat, dan berkat Rahmat dan karunia-Nya pula makahalah yang berjudul “Penulisan Karangan” ini dapat terselesaikan.
Karena pada kesempatan ini sudah sepantasnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
-          Bapak Juni Ahyar, S.pd, M.pd. selaku Dosen pembimbing mata pelajaran Bahasa Indonesia
-          Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan material dan moril serta Do’a Do’a sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik
-          Kepada teman-teman seperjuangan atas segala bantuan dan dukungan.
Semoga atas petunjuk dan bimbingan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca umumnya baik itu untuk sekarang maupun untuk masa yang akan datang, semoga Tuhan yang maha Esa memberikan imbalan sesuai dengan amal baik yang diberikan kepada kami, Amin.



Lhokseumawe,25 Maret 2015


Kelompok VI



Daftar Isi

Kata Pengantar ………………………….……………………….…               i
Daftar Isi ………………………………...…………………………             ii
BAB  I PENDAHULUAN ………………………………………               1
1.1 Latar Belakang...........................................................                   1
1.2 Tujuan ..............................................................................          2
BAB II ISI ........................................................................................             3
            2.1 Pengertian Karangan .........................................   ..........              3
            2.2 Klasifikasi Karangan Berdasarkan Bobot Isinya.............             3
                        1. Karangan Ilmiah .................................................               4
                        2. Karangan Semi Ilmiah atau Ilmiah Populer......                  14
                        3. Karangan Non Ilmiah  ...........................................             16
BAB III PENUTUP
            3.1 Kesimpulan ...............................................................                   19
            3.2 Referensi .........................................................................             20


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Sebelum mengetahui lebih dalam tentang karangan alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu makna mengarang, mengarang berarti menyusun dan merangkai, yang pada mulanya kata merangkai tidak ada kaitannya dengan tulis menulis. Sejalan dengan kemajuan komukasi dan bahasa, lama-kelamaan timbul istilah merangkai kata.
            Penulis berpendapat bahwa mengarang adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat, atau paragraph dalam rangka menjabarkan atau mengulas topic dan tema tertentu untuk memperoleh hasil akhir berupa karangan. Untuk bahan perbandingan, disini dikutipkan pendapat Widyanmartaya dan Sudiati (1911:77). Menurut keduanya , mengarang adalah “keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Setiap karangan yang ideal pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari pada alineanya.
            Jadi karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topic atau pokok bahasan. Setiap karangan yang ideal pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari paragraph, atau alineanya. Selain itu, karangan juga mempunyai arti lain yaitu bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan  yang teratur.



1.2 Tujuan
1.      Mengetahui pengertian karangan
2.      Mengetahui jenis-jenis karangan berdasarkan bobot
3.      Mengetahui pengertian semi ilmiah atau ilmiah populer, karangan non ilmiah.
4.      Mengetahui cara penulisan karangan ilmiah,
5.      Mengetahui jenis-jenis karangan ilmiah, semi ilmiah atau ilmiah populer, dan karangan non ilmiah.






















BAB II
ISI
2.1 Pengertian Karangan
            Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur. Karangan merupakan karya tulis yang berupa bangunan bahasa, yang berisi ide/gagasan tertentu. Dari pengertian ini, ada 3 hal yang terkandung dalam pengertian karangan, yaitu (a) tulisan, (b) bahasa, (c) ide/gagasan.

2.2 Klasifikasi Karangan Berdasakan Bobot Isinya
            Berdasarkan bobot isinya, maka karangan dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu :
1)      Karangan ilmiah,
Yang tergolong kedalam karangan ilmiah antara lain makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi
2)      Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan
Yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain adalah artikel, editorial, opini, reportase
3)      Karangan non ilmiah
Yang tergolong kedalam karangan non ilmiah anatara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, dan naskah drama.
            Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku; sedangkan karangan semi ilmiah berada diantara keduanya.
            Antara karangan ilmiah dan karangan ilmiah populer tidak banyak perbedaan yang mendasar. Perbedaan yang paling jelas hanya pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus di bidang ilmu tertentu, dalam karangan ilmiah populer bahasa yang terlalu teknis tersebut terkadang dihindari.
Yang akan dibahas dalam makalah ini hanya dua jenis karangan pertama saja, yaitu karangan ilmiah dan semiilmiah/ilmiah populer karena kedua jenis karangan inilah yang banyak diperlukan oleh mahasiswa.
1)  Karangan Ilmiah
  1. Pengertian Karangan Ilmiah
            Karangan ilmiah adalah karangan hasil berfikir ilmiah yang didalamnya mencerminkan ciri ilmu pengetahuan. Karangan ilmiah juga dapat didefinisikan sebagai naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode penyajian tertentu secara utuh, teratur, dan konsisten (Syamsudin dalam Kunandar, 2008:26)
            Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Suatu karangan dikatakan ilmiah jika memenuhi empat syarat, yaitu :
·         Isi- berisi masalah ilmu pengetahuan
·         Penulisan – disusun menurut sistematika/penulisan ilmiah
·         Teknik Penyusunan – menurut teknik penulisan karangan ilmiah
·         Bahasa – disusun dengan bahasa ilmu (bahasa yang dipakai dalam ilmu pengetahuan)
  1. Prinsip Penulisan Karya Ilmiah
Prinsip-prinsip umum yang mendasari penulisan sebuah karya ilmiah adalah:
a)      Objektif, artinya setiap pernyataan ilmiah dalam karyanya harus didasarkan kepada data dan fakta. Kegiatan ini disebut studi empiris. Objektif dan empiris merupakan dua hal yang beraturan.
b)      Prosedur atau penyimpulan penemuannya melalui penalaran induktif dan deduktif.
c)      Rasio dalam pembahasan data. Seorang penulis karya ilmiah dalam menganalisis data harus menggunakan pengalaman dan pemikiran secara logis.
  1. Jenis-jenis Karangan Ilmiah
Jenis-jenis karangan yang termasuk kategori karangan ilmiah :Jenis-jenis karangan ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin(2003), dibedakan menjadi:
1). Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yangpembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikirdeduktif atau induktif.
2). Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yangmenyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisisdalam makalah.
3). Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulisberdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harusdidukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitianlangsung (observasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), jugadiperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tatakerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebihdi bidang spesialisasinya.
4).Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalamdibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baruyang diperoleh dari penelitian sendiri.
5). Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yangdapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih(valid) dengan analisis yang terinci. Disertasi ini berisi suatu temuanpenulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal inidapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnyaberhak menyandang gelar doktor (S3).

  1. Aspek-Aspek Penulisan Karangan Ilmiah
Dalam penulisan karangan ilmiah terdapat 5 aspek, kelima aspek tersebut adalah :
(1) Aspek keterkaitan
Aspek keterkaitan adalah hubungan antarbagian yang satu dengan yang lain dalam suatu karangan. Pada pendahuluan misalnya, antara latar belakang masalah – rumusan masalah – tujuan – dan manfaat harus berkaitan. Rumusan masalah juga harus berkaitan dengan bagian landasan teori, harus berkaitan dengan pembahasan, dan harus berkaitan juga dengan kesimpulan.
(2) Aspek urutan
Aspek urutan adalah pola urutan tentang sesuatu yang harus didahulukan/ditampilkan kemudian (dari hal yang paling mendasar ke hal yang bersifat pengembangan). Suatu karangan ilmiah harus mengikuti urutan pola pikir tertentu, yaitu; adanya pendahuluan adalah memaparkan dasar-dasar berfikir secara umum. Landasan teori merupakan kerangka analisis yang akan dipakai untuk membahas, pembahasan bahas secara detail dan lengkap, dan di akhir pembahasan kesimpulan atas pembahasan sekaligus sebagai penutup karangan ilmiah.
(3) Aspek argumentasi
Yaitu bagaimana hubungan bagian yang menyatakan fakta, analisis terhadap fakta, pembuktian suatu pernyataan, dan kesimpulan dan kesimpulan dari hal yang telah dibuktikan.
(4) Aspek bahasa
Yaitu bagaimana penggunaan bahasa dalam karangan ilmiah dan disusun dengan bahasa yang baik, benar dan ilmiah. Penggunaan bahasa yang tidak tepat justru kan mengurangi kadar keilmiahan suatu karya sastra lebih-lebih untuk karangan ilmiah akademis
(5) Aspek teknik penyusunan
Yaitu bagaimana pola penyusunan yang dipakai, apakah digunakan secara konsisten. Karangan ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan interval dan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam penyusunan karangan ilmiah.
  1. Ciri-Ciri Karya Ilmiah
Sebuah karya ilmiah baru dapat disebut ilmiah jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut, yaitu:
a)      Logis, artinya segala keterangan yang disajikan dapat diterima oleh akal sehat.
b)      Sistematis, artinya segala yang dikemukakan disusun dalam urutan yangmemperlihatkan adanya kesinambungan.
c)      Objektif,artinya segala keterangan yang dikemukakan merupakan apa adanya;
d)     Lengkap, artinya segi-segi masalah yang diungkapkan dikupas selangkap-lengkapnya;
e)      Lugas, artinya pembicaraan langsung kepada hal-hal pokok;
f)       Saksama, artinya berusaha menghindarkan diri dari segala kesalahan betapapun kecilnya;
g)      Jelas, artinya segala keterangan yang dikemukakan dapat mengungkapkanmaksud secara jernih;
h)      Kebenaran dapat diuji (empiris);
i)        Terbuka, yakni konsep atau pandangan keilmuan dapat berubah seandainya muncul pendapat baru;
j)        Berlaku umum, yaitu semua simpulan-simpulannya berlaku bagi semuapopulasinya;
k)      Penyajian menggunakan ragam bahasa ilmiah dan bahasa tulis yang lazim;
l)        Tuntas, artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.
  1. Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah memiliki tahap-tahap tertentu, yaitu persiapan, pengumpulan data, penulisan, dan penyuntingan.
a)      Tahap Persiapan (prapenulisan)
Hal-hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah:
  • Menyiapkan diri
  • Mengumpulkan informasi
  • Merumuskan masalah
  • Menentukan fokus
  • Mengolah informasi
  • Menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya
  • Berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukankognitif yang akan diproses selanjutnya.
b)      Tahap Pengumpulan Data
Dalam tahap ini, penulis harus mencari data atau keterangan mengenai hal-hal yang ada hubungannya dengan tema yang dibahas. Data dapat diperoleh dari perpustakaan, seperti: buku, koran, majalah, atau brosur. Selain itu, penulis juga dapat mencari informasi di lapangan dengan cara pengamatan, ataupun wawancara.
c)      Tahap Penulisan
Setelah data terkumpul, penulis mulai menyusun karya ilmiah. Tentu saja tulisan yang dibuatnya berpedoman pada kerangka tulisan yang sudah dibuat dalam bagian sebeleumnya.
d)     Tahap Penyuntingan (editing)
Setelah tulisan selesai, penulis tidak langsung menghakhiri begitu saja, tetapi harus menyunting atau memperbaikinya terlebih dahulu. Penulis harus membaa karyanya dari awal hingga akhir. Hal-hal yang diperbaiki meliputi isi karangan, sistematika penyajian, dan bahasa yang dipergunakan.

  1. Menentukan dan Membatasi Topik yang Dipilih
Sebuah karangan ilmiah haruslah direncanakan dan disusun dengan cara yang sistematis dan terukur. Untuk itu, perlu ditetapkan terlebih dahulu hal yang paling penting itu disebut dengan topik.
Topik tidak sama dengan judul, topik adalah pokok pembicaraan. Topik haruslah yang pertama ditentukan oleh penulis, sedangkan judul paling akhir karena judul hanyalah kepala karangan. Dalam memilih topik perlu dipertimbangkan beberapa hal, yaitu:
(1) menarik perhatian penulis,
(2) diketahui dan dikuasai oleh penulis,
(3) harus sempit dan terbatas, dan
(4) untuk penulis pemula hindari topik kontroversial dan baru.
Setelah seorang penulis menentukan topik, seorang penulis harus meneliti kembali topik yang diambilnya, apakah masih luas atau sudah sempit, jika masih terlalu luas maka penulis harus melakukan pembatasan topik. Caranya dengan membuat bagan pembatasan topik. Misalnya topik yang di ambil disini adalah masalah tanaman. Tanaman dapat dibagi menjadi jenis tanaan yang termasuk warung hidup dan apotik hidup/tumbuhan herbal. Setelah memilih apotik hidup, penuis masih haru melakukan penyempitan topik, karena tumbuhan yang termasuk golongan apotik hidup itu banyak, jadi dalam hal ini penulis memilih lidah buaya.
Topik tanaman lidah buaya itupun bisa dipersempit lagi: budidaya atau khasiatnya. Misalnya saja, penulis memilih khasiat tanaman lidah buaya. Khasiatnya ternyata bisa dipersempit lagi untuk menobati penyaki luar atau penyakit dalam. Sampai disin topik tersebut sudah bisa dikatakan sempit. Penulis dapat memilih topik Pemanfaatan Lidah Buaya untuk Menobati Penyakit Dalam. Topik seperti ini sudah bisa dijadikan judul sekaligus.
 Contoh bagan pembatasan topik:
Budidaya
 
Kunyit
 
Khasiat
 
Lidah buaya
 
Temulawak
 
Apotik hidup /tanaman herbal
 
Warung hidup
 
Tanaman
 
           









Mengobati luka dalam
 
Mengobati luka Luar
 
 



  1. Menentukan Gagasan yang akan Dikembangkan dalam Karya Ilmiah
Melalui karya ilmiah, penulis menampaikan ide atau gagasannya kepada masyarakat atau pembaca. Gagasan yang disampaikan tentu didasarkan atas pengamatan atau penelitiannya di lapangan. Sekilas, gagasan penulis sebenarnya sudah tampak dalam tema dan judul yang dipilih. Selanjutnya gagasan-gagasan tersebut dikembangkan dengan lebih luas dalam rumusan masalah dan pembahasannya.
Perumusan masalah yang benar harus berhubungan dengan topik yang dipilih. Oleh karena itu, setelah masalah dirumuskan, perhatikanlah sekali lagi, apakah rumusan masalah tersebut sudah sesuai dengan topik atau belum.
  1. Menyusun Kerangka Karangan Berdasarkan Topik
Kerangka karangan disebut juga (outline). Kerangka karangan berfugsi untuk memudahkan penulisan dalam penyusunan karangan (karya ilmia) secara sistematis. Tanpa kerangka karangan, gagasan yang dituangkan dalam tulisan akan melompat-lompat tidak beraturan.
Langkah yang dapat dilakukan saat penyusunan kerangka karangan adalah 1. Menuliskan ide yang berhubungan dengan topik karangan, 2. Menyeleksi gagasan-gagasan yang dituangkan, 3. Membuang ide atau gagasan yang tidak penting, dan 4. Mengurutkan gagasan-gagasan yang sudah terkumpul.
  1. Mengembangkan Kerangka Karangan Menjadi Karangan Ilmiah
Kerangka yang sudah dikembangkan lalu dimasukkan dalam susunan unsur-unsur pembentuk karangan ilmiah. Susunan pembentuk karangan ilmiah ini disebut dengan sistematika. Sebuah karya ilmiah memang harus dibentuk berdasarkan dengan sistematika tertentu.
Karangan ilmiah disusun mengikuti konvensi naskah karangan ilmiah. Secara umum, berdasarkan konvensi yang berlaku, sebuah karangan ilmiah terdiri atas bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup.
Bagian Pendahuluan
            Bagian pendahuluan berisi hal-hal dibawah ini:
  1. Latar Belakang Masalah
(menerapkan pentingnya masalah yang akan diteliti dan alasan pemilihan masalah tersebut)
  1. Rumusan Masalah
(berisi sejumlah kalimat pertanyaan yang akan dicari jawabannya setelah melakukan penelitian)
  1. Tujuan Penulisan
(berisi paparan tujuan yang akan dicapai berdasarkan masalah yang akan dirumuskan)
  1. Manfaat Penulisan
(berisi manfaat yang dapat diambil, baik bagi peneliti maupun pihak lain)
  1. Metode Penelitian
(berisi metode atau cara yang digunakan oleh penulis atau peneliti dalam melakukan penelitian, yaitu tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian dan prosedur penelitian)
  1. Sistematika Penulisan
(berisi susunan atau urutan pembentuk karya ilmiah yang dipakai oleh penulis dalam menyusun karya ilmiah.
Bagian Isi
            Bagian isi berisi pembahasan masalah sesuai tujuan penulisan. Dalam bagian inilah penulis mengemukakan pendapatnya, penulis perlu menggunakan rujukan erupa pertanyaan atau pendapat orang lain sesuai dengan permasalahan yang ditulis.
Bagian Penutup
            Bagian penutup berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang ditulis didasarkan atas bagian pembahasan masalah. Saran sifatnya boleh ada bole tidak. Artinya, jika dipandang perlu, saran dapat dikemukakan. Saran ditujukan kepada pihak yang terkait dengan penerapan hasil penelitian.

2) Karangan Semi Ilmiah atau Ilmiah Populer
       A. Pengertian Karangan Semi Ilmiah atau Ilmiah Populer
                        Karya ilmiah populer merupakan suatu karya ilmiah yang ditulis denganmenggunakan bahasa yang populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat danmenarik untuk dibaca. Menurut Gie (2002: 105), karangan ilmiah populer adalahsemacam karangan ilmiah mencakup ciri-ciri karangan ilmiah yaitu menyajikan fakta-fakta secara cermat, jujur, netral, dan sistematis sedang pemaparannya jelas, ringkas,dan tepat.Laras ilmiah populer merupakan sebuah tulisan yang bersifat ilmiah, tetapidiungkapkan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti. Karya ilmiah populer tidakselalu merupakan hasil penelitian ilmiah. Tulisan ini dapat berupa petunjuk teknis,pengalaman, dan pengamatan biasa yang diuraikan dengan metode ilmiah.
                        Jika karyailmiah harus disajikan dalam ragam standar, karya ilmiah populer dapat disajikan dalamragam standar, semi standard dan nonstandar. Penyusun karya ilmiah populer akantetap disebut penulis dan bukan pengarang, karena proses penyusunan karya ilmiahpopuler sama dengan penyusunan karya ilmiah. Perbedaanya terjadi hanya dalam carapenyajiannya. Seperti diuraikan di atas, persyaratan yang berlaku bagi sebuah karyailmiah berlaku pula bagi karya ilmiah populer. Akan tetapi, dalam karya ilmiah populerterdapat pula persoalan lain seperti krtitik terhadap pemerintah, analisis atas suatuperistiwa yang sedang populer di tengah masyarakat, jalan keluar bagi persoalan yangsedang dihadapi masyarakat, atau sekedar informasi baru yang ingin disampaikankepada masyarakat.Jika karya ilmiah memiliki struktur baku, tidak demikian halnya dengan karya ilmiahpopular. Oleh karena itu, karya ilmiah popular biasanya disajikan melalui media surat.
       B. Ciri-Ciri Karangan Semi Ilmiah atau Ilmiah Populer
            Adapun ciri-ciri karangan ilmiah populer adalah sebagai berikut :
a.       Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
b.      Gaya bahasa formal dan populer.
c.       Fakta yang disimpulkan subjektif.
d.      Mementingkan diri penulis.
e.       Melebih-lebihkan sesuatu.
f.       Bersifat persuasif.
g.      Usulan-usulan bersifat argumentatif.



       C. Jenis-Jenis Karangan Ilmiah Populer
      Jenis-jenis karangan yang termasuk dalam kategori karangan ilmiahpopuler:Secara umum, jenis-jenis karangan yang termasuk dalam kategorikarangan ilmiah populer adalah sebagai berikut :
a.       Resensi buku adalah pertimbangan atau perbincangan tentang sebuahbuku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan dan member dorongan kepadahalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca.
b.      Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentuyang dibuat untuk dipublikasikan melalui media seperti Koran, bulletindan majalah. Bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yangdapatmeyakinkan, mendidik dan menghibur.
c.       Editorial adalah opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu mediasebagai institusi penerbitan terhadap persoalan actual, fenomenal ataucontroversial yang berkembang di masyarakat

3) Karangan Non Ilmiah
       A. Pengertian Karangan Non Ilmiah
     Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).



       B. Ciri-Ciri Karangan Non Ilmiah
       Ciri-ciri karangan non ilmiah adalah sebagai berikut:
§  Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
§  Fakta yang disimpulkan subyektif.
§  Gaya bahasa konotatif dan populer.
§  Tidak memuat hipotesis.
§  Penyajian dibarengi dengan sejarah.
§  Bersifat imajinatif.
§  Situasi didramatisir.
§  Bersifat persuasif.
§  Tanpa dukungan bukti.

       C. Jenis-Jenis Karangan Non Ilmiah
      Secara umum, jenis-jenis karangan yang termasuk dalam karangannon ilmiah dapat dibedakan sebagai berikut :
a.       Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatukejadian yang luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) yang dianggap olehmasyarakatsuatu hal yang tidak benar-benar terjadi. Berfungsi untukmenyampaikan ajaran moral (mendidik), dan juga menghibur. 
b.      Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa.Dalam cerita pendekdikisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwayang mengharukan atau menyenangkan dan mngandung kesan yangtidak mudah dilupakan.
c.       Novel adalah karangan prosa yang lebih panjang dari cerita pendek danmenceritakan kehidupan seseorang dengan lebih mendalam denganmenggunakan bahasa sehari-hari serta banyak membahas aspekkehidupan manusia. 
d.      Drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog denganmaksud dipertunjukkan oleh aktor.
e.       Roman adalah sejeniskarya sastradalam bentukprosaatau gancaranyang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.














BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
      Berdasarkan materi yang telah dipaparkan diatas, maka kami dapatmenyimpulkan bahwa pada umumnya karangan dibagi menjadi tugagolongan yaitu, karangan ilmiah, karangan non ilmiah dan karangan ilmiahpopuler.
       Karangan ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yangmenyajikan fakta dan ditulis dengan metodologi penulisan yang baik danbenar. Dimana dalam penulisan karangan ilmiah ini ditemukan ciri khas yaitubersifat objektif, sistematis, logis, tidak persuasif, tidak argumentatif, tidakemotif, dan tidak melebih-lebihkan sesuatu. Adapun beberapa jenis karanganyang termasuk karangan ilmiah yaitu makalah, skripsi, kertas kerja, disertasidan tesis.
       Karangan ilmiah populer adalah karangan ilmu pengetahuan yangmenyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yangbenar. Cirinya yaitu ditulis berdasarkan fakta pribadi, fakta yang disimpulkansubjektif, gaya bahasa formal dan populer, mementingkan diri penulis,melebih-lebihkan sesuatu, usulan-usulan bersifat argumentatif serta bersifatpersuasif. Adapun karangan yang termasuk karangan ilmiah populer yaituresensi buku, artikel dan editorial.
       Karangan non ilmiah merupakan karangan yang menyajikan faktapribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari,bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakangaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).Adapun beberapa jenis karangan yang termasuk karangan nonilmiah yaitudongeng, cerpen, drama, novel dan roman.

3.2 Daftar Pustaka
 Ahyar, Juni. 2015. Bahasa Indonesia dan Penulisan Ilmiah. Lhokseumawe: CV BieNa Edukasi.
       Syahriandi, Radhiah. 2014. Bahasa Indonesia MKU Untuk Mahasiswa. Modul. Aceh utara.
       Ahyar, Juni. 2012. Menulis Karangan Ilmiah; Materi Kuliah Umum Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa. Modul. Lhokseumawe.
       Syahriandi. 2013. Bahasa Indonesia; Materi MKU untuk Mahasiswa. Modul. Aceh Utara.
Internet:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar