KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup
yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam
dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua
cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh
manfaat, dan berkat Rahmat dan karunia-Nya pula makahalah yang berjudul
“Penulisan Karangan” ini dapat terselesaikan.
Karena pada kesempatan ini sudah
sepantasnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
-
Bapak Juni Ahyar, S.pd, M.pd. selaku Dosen
pembimbing mata pelajaran Bahasa Indonesia
-
Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan
material dan moril serta Do’a Do’a sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan
baik
-
Kepada teman-teman seperjuangan atas segala
bantuan dan dukungan.
Semoga atas petunjuk dan
bimbingan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca
umumnya baik itu untuk sekarang maupun untuk masa yang akan datang, semoga
Tuhan yang maha Esa memberikan imbalan sesuai dengan amal baik yang diberikan
kepada kami, Amin.
Lhokseumawe,25 Maret 2015
Kelompok
VI
Daftar Isi
Kata Pengantar ………………………….……………………….… i
Daftar Isi ………………………………...………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
……………………………………… 1
1.1 Latar
Belakang........................................................... 1
1.2 Tujuan
.............................................................................. 2
BAB II ISI ........................................................................................ 3
2.1 Pengertian
Karangan ......................................... .......... 3
2.2 Klasifikasi
Karangan Berdasarkan Bobot Isinya............. 3
1.
Karangan Ilmiah ................................................. 4
2. Karangan Semi Ilmiah atau Ilmiah
Populer...... 14
3.
Karangan Non Ilmiah ........................................... 16
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan ............................................................... 19
3.2
Referensi ......................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum
mengetahui lebih dalam tentang karangan alangkah baiknya kita mengetahui
terlebih dahulu makna mengarang, mengarang berarti menyusun dan merangkai, yang
pada mulanya kata merangkai tidak ada kaitannya dengan tulis menulis. Sejalan
dengan kemajuan komukasi dan bahasa, lama-kelamaan timbul istilah merangkai
kata.
Penulis
berpendapat bahwa mengarang adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat, atau
paragraph dalam rangka menjabarkan atau mengulas topic dan tema tertentu untuk
memperoleh hasil akhir berupa karangan. Untuk bahan perbandingan, disini
dikutipkan pendapat Widyanmartaya dan Sudiati (1911:77). Menurut keduanya ,
mengarang adalah “keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk mengungkapkan
gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
Setiap karangan yang ideal pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi
atau lebih luas dari pada alineanya.
Jadi
karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang
suatu topic atau pokok bahasan. Setiap karangan yang ideal pada prinsipnya
merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari paragraph, atau
alineanya. Selain itu, karangan juga mempunyai arti lain yaitu bentuk tulisan
yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang
utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan
perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui
pengertian karangan
2. Mengetahui
jenis-jenis karangan berdasarkan bobot
3. Mengetahui
pengertian semi ilmiah atau ilmiah populer, karangan non ilmiah.
4. Mengetahui
cara penulisan karangan ilmiah,
5. Mengetahui
jenis-jenis karangan ilmiah, semi ilmiah atau ilmiah populer, dan karangan non
ilmiah.
BAB II
ISI
2.1 Pengertian
Karangan
Karangan adalah bentuk
tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan
tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau
ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur. Karangan merupakan
karya tulis yang berupa bangunan bahasa, yang berisi ide/gagasan tertentu. Dari
pengertian ini, ada 3 hal yang terkandung dalam pengertian karangan, yaitu (a)
tulisan, (b) bahasa, (c) ide/gagasan.
2.2 Klasifikasi Karangan
Berdasakan Bobot Isinya
Berdasarkan
bobot isinya, maka karangan dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu :
1) Karangan ilmiah,
Yang tergolong kedalam karangan
ilmiah antara lain makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi
2) Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer,
dan
Yang tergolong karangan semi
ilmiah antara lain adalah artikel, editorial, opini, reportase
3)
Karangan
non ilmiah
Yang tergolong kedalam karangan
non ilmiah anatara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, dan
naskah drama.
Ketiga
jenis karangan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Karangan ilmiah
memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan
penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak
terikat pada karangan baku; sedangkan karangan semi ilmiah berada diantara
keduanya.
Antara
karangan ilmiah dan karangan ilmiah populer tidak banyak perbedaan yang
mendasar. Perbedaan yang paling jelas hanya pada pemakaian bahasa, struktur,
dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang
khusus di bidang ilmu tertentu, dalam karangan ilmiah populer bahasa yang
terlalu teknis tersebut terkadang dihindari.
Yang akan dibahas dalam makalah
ini hanya dua jenis karangan pertama saja, yaitu karangan ilmiah dan
semiilmiah/ilmiah populer karena kedua jenis karangan inilah yang banyak
diperlukan oleh mahasiswa.
1) Karangan Ilmiah
- Pengertian Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah adalah karangan
hasil berfikir ilmiah yang didalamnya mencerminkan ciri ilmu pengetahuan. Karangan
ilmiah juga dapat didefinisikan sebagai naskah yang membahas suatu masalah
tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode
penyajian tertentu secara utuh, teratur, dan konsisten (Syamsudin dalam
Kunandar, 2008:26)
Ada berbagai jenis karya ilmiah,
antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu
merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam
melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Suatu karangan dikatakan ilmiah
jika memenuhi empat syarat, yaitu :
·
Isi- berisi masalah ilmu pengetahuan
·
Penulisan – disusun menurut
sistematika/penulisan ilmiah
·
Teknik Penyusunan – menurut teknik penulisan
karangan ilmiah
·
Bahasa – disusun dengan bahasa ilmu (bahasa yang
dipakai dalam ilmu pengetahuan)
- Prinsip
Penulisan Karya Ilmiah
Prinsip-prinsip umum yang mendasari
penulisan sebuah karya ilmiah adalah:
a) Objektif,
artinya setiap pernyataan ilmiah dalam karyanya harus didasarkan kepada data
dan fakta. Kegiatan ini disebut studi empiris. Objektif dan empiris merupakan
dua hal yang beraturan.
b) Prosedur
atau penyimpulan penemuannya melalui penalaran induktif dan deduktif.
c) Rasio
dalam pembahasan data. Seorang penulis karya ilmiah dalam menganalisis data
harus menggunakan pengalaman dan pemikiran secara logis.
- Jenis-jenis Karangan Ilmiah
Jenis-jenis karangan yang termasuk kategori karangan ilmiah :Jenis-jenis
karangan ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin(2003), dibedakan menjadi:
1). Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan
suatu masalah yangpembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif. Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses
berpikirdeduktif atau induktif.
2). Kertas kerja seperti halnya
makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yangmenyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada
analisisdalam makalah.
3). Skripsi adalah karya tulis
ilmiah yang mengemukakan pendapat penulisberdasarkan pendapat orang lain.
Pendapat yang diajukan harusdidukung oleh data dan fakta empiris-objektif,
baik bedasarkan penelitianlangsung (observasi lapangan, atau percobaan di
laboratorium), jugadiperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi
tatakerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau
lebihdi bidang spesialisasinya.
4).Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih
mendalamdibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baruyang
diperoleh dari penelitian sendiri.
5). Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil
yangdapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih(valid)
dengan analisis yang terinci. Disertasi ini berisi suatu temuanpenulis sendiri,
yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal inidapat dipertahankan oleh
penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnyaberhak menyandang gelar doktor
(S3).
- Aspek-Aspek Penulisan Karangan Ilmiah
Dalam
penulisan karangan ilmiah terdapat 5 aspek, kelima aspek tersebut adalah :
(1) Aspek keterkaitan
Aspek keterkaitan adalah hubungan
antarbagian yang satu dengan yang lain dalam suatu karangan. Pada pendahuluan
misalnya, antara latar belakang masalah – rumusan masalah – tujuan – dan
manfaat harus berkaitan. Rumusan masalah juga harus berkaitan dengan bagian
landasan teori, harus berkaitan dengan pembahasan, dan harus berkaitan juga
dengan kesimpulan.
(2) Aspek urutan
Aspek urutan adalah pola urutan
tentang sesuatu yang harus didahulukan/ditampilkan kemudian (dari hal yang
paling mendasar ke hal yang bersifat pengembangan). Suatu karangan ilmiah harus
mengikuti urutan pola pikir tertentu, yaitu; adanya pendahuluan adalah
memaparkan dasar-dasar berfikir secara umum. Landasan teori merupakan kerangka
analisis yang akan dipakai untuk membahas, pembahasan bahas secara detail dan
lengkap, dan di akhir pembahasan kesimpulan atas pembahasan sekaligus sebagai
penutup karangan ilmiah.
(3) Aspek argumentasi
Yaitu bagaimana hubungan bagian
yang menyatakan fakta, analisis terhadap fakta, pembuktian suatu pernyataan,
dan kesimpulan dan kesimpulan dari hal yang telah dibuktikan.
(4) Aspek bahasa
Yaitu bagaimana penggunaan bahasa
dalam karangan ilmiah dan disusun dengan bahasa yang baik, benar dan ilmiah.
Penggunaan bahasa yang tidak tepat justru kan mengurangi kadar keilmiahan suatu
karya sastra lebih-lebih untuk karangan ilmiah akademis
(5) Aspek teknik penyusunan
Yaitu bagaimana
pola penyusunan yang dipakai, apakah digunakan secara konsisten. Karangan
ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan interval dan syarat mutlak yang
harus dipenuhi dalam penyusunan karangan ilmiah.
- Ciri-Ciri Karya Ilmiah
Sebuah karya
ilmiah baru dapat disebut ilmiah jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut,
yaitu:
a) Logis,
artinya segala keterangan yang disajikan dapat diterima oleh akal sehat.
b) Sistematis,
artinya segala yang dikemukakan disusun dalam urutan
yangmemperlihatkan adanya kesinambungan.
c) Objektif,artinya segala keterangan yang dikemukakan
merupakan apa adanya;
d) Lengkap,
artinya segi-segi masalah yang diungkapkan dikupas selangkap-lengkapnya;
e) Lugas, artinya pembicaraan
langsung kepada hal-hal pokok;
f) Saksama,
artinya berusaha
menghindarkan diri dari segala kesalahan betapapun kecilnya;
g) Jelas,
artinya segala keterangan yang dikemukakan dapat mengungkapkanmaksud secara
jernih;
h) Kebenaran dapat diuji (empiris);
i)
Terbuka, yakni konsep atau pandangan keilmuan
dapat berubah seandainya muncul pendapat baru;
j)
Berlaku umum, yaitu semua simpulan-simpulannya berlaku bagi semuapopulasinya;
k) Penyajian
menggunakan ragam bahasa ilmiah dan bahasa tulis yang
lazim;
l)
Tuntas, artinya segi masalah
dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.
- Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah
Dalam
penulisan karya ilmiah memiliki tahap-tahap tertentu, yaitu persiapan,
pengumpulan data, penulisan, dan penyuntingan.
a) Tahap
Persiapan (prapenulisan)
Hal-hal yang dilakukan dalam
tahap ini adalah:
- Menyiapkan diri
- Mengumpulkan informasi
- Merumuskan masalah
- Menentukan fokus
- Mengolah informasi
- Menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya
- Berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukankognitif yang akan diproses selanjutnya.
b) Tahap
Pengumpulan Data
Dalam tahap ini, penulis harus
mencari data atau keterangan mengenai hal-hal yang ada hubungannya dengan tema
yang dibahas. Data dapat diperoleh dari perpustakaan, seperti: buku, koran,
majalah, atau brosur. Selain itu, penulis juga dapat mencari informasi di
lapangan dengan cara pengamatan, ataupun wawancara.
c) Tahap
Penulisan
Setelah data terkumpul, penulis
mulai menyusun karya ilmiah. Tentu saja tulisan yang dibuatnya berpedoman pada
kerangka tulisan yang sudah dibuat dalam bagian sebeleumnya.
d) Tahap
Penyuntingan (editing)
Setelah tulisan selesai, penulis
tidak langsung menghakhiri begitu saja, tetapi harus menyunting atau
memperbaikinya terlebih dahulu. Penulis harus membaa karyanya dari awal hingga
akhir. Hal-hal yang diperbaiki meliputi isi karangan, sistematika penyajian,
dan bahasa yang dipergunakan.
- Menentukan dan Membatasi Topik yang Dipilih
Sebuah
karangan ilmiah haruslah direncanakan dan disusun dengan cara yang sistematis
dan terukur. Untuk itu, perlu ditetapkan terlebih dahulu hal yang paling
penting itu disebut dengan topik.
Topik tidak
sama dengan judul, topik adalah pokok pembicaraan. Topik haruslah yang pertama
ditentukan oleh penulis, sedangkan judul paling akhir karena judul hanyalah
kepala karangan. Dalam memilih topik perlu dipertimbangkan beberapa hal, yaitu:
(1) menarik perhatian penulis,
(2) diketahui dan dikuasai oleh
penulis,
(3) harus sempit dan terbatas,
dan
(4) untuk penulis pemula hindari
topik kontroversial dan baru.
Setelah
seorang penulis menentukan topik, seorang penulis harus meneliti kembali topik
yang diambilnya, apakah masih luas atau sudah sempit, jika masih terlalu luas
maka penulis harus melakukan pembatasan topik. Caranya dengan membuat bagan
pembatasan topik. Misalnya topik yang di ambil disini adalah masalah tanaman.
Tanaman dapat dibagi menjadi jenis tanaan yang termasuk warung hidup dan apotik
hidup/tumbuhan herbal. Setelah memilih apotik hidup, penuis masih haru
melakukan penyempitan topik, karena tumbuhan yang termasuk golongan apotik
hidup itu banyak, jadi dalam hal ini penulis memilih lidah buaya.
Topik tanaman
lidah buaya itupun bisa dipersempit lagi: budidaya atau khasiatnya. Misalnya
saja, penulis memilih khasiat tanaman lidah buaya. Khasiatnya ternyata bisa
dipersempit lagi untuk menobati penyaki luar atau penyakit dalam. Sampai disin
topik tersebut sudah bisa dikatakan sempit. Penulis dapat memilih topik Pemanfaatan
Lidah Buaya untuk Menobati Penyakit Dalam. Topik seperti ini sudah bisa
dijadikan judul sekaligus.
Contoh bagan
pembatasan topik:
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Menentukan Gagasan yang akan Dikembangkan dalam Karya Ilmiah
Melalui karya ilmiah, penulis menampaikan ide
atau gagasannya kepada masyarakat atau pembaca. Gagasan yang disampaikan tentu
didasarkan atas pengamatan atau penelitiannya di lapangan. Sekilas, gagasan
penulis sebenarnya sudah tampak dalam tema dan judul yang dipilih. Selanjutnya
gagasan-gagasan tersebut dikembangkan dengan lebih luas dalam rumusan masalah
dan pembahasannya.
Perumusan masalah yang benar harus berhubungan
dengan topik yang dipilih. Oleh karena itu, setelah masalah dirumuskan,
perhatikanlah sekali lagi, apakah rumusan masalah tersebut sudah sesuai dengan
topik atau belum.
- Menyusun Kerangka Karangan Berdasarkan Topik
Kerangka
karangan disebut juga (outline). Kerangka karangan berfugsi untuk memudahkan
penulisan dalam penyusunan karangan (karya ilmia) secara sistematis. Tanpa
kerangka karangan, gagasan yang dituangkan dalam tulisan akan melompat-lompat
tidak beraturan.
Langkah yang
dapat dilakukan saat penyusunan kerangka karangan adalah 1. Menuliskan ide yang
berhubungan dengan topik karangan, 2. Menyeleksi gagasan-gagasan yang
dituangkan, 3. Membuang ide atau gagasan yang tidak penting, dan 4. Mengurutkan
gagasan-gagasan yang sudah terkumpul.
- Mengembangkan Kerangka Karangan Menjadi Karangan Ilmiah
Kerangka yang
sudah dikembangkan lalu dimasukkan dalam susunan unsur-unsur pembentuk karangan
ilmiah. Susunan pembentuk karangan ilmiah ini disebut dengan sistematika.
Sebuah karya ilmiah memang harus dibentuk berdasarkan dengan sistematika
tertentu.
Karangan
ilmiah disusun mengikuti konvensi naskah karangan ilmiah. Secara umum,
berdasarkan konvensi yang berlaku, sebuah karangan ilmiah terdiri atas bagian
pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup.
Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi
hal-hal dibawah ini:
- Latar Belakang Masalah
(menerapkan pentingnya masalah
yang akan diteliti dan alasan pemilihan masalah tersebut)
- Rumusan Masalah
(berisi sejumlah kalimat
pertanyaan yang akan dicari jawabannya setelah melakukan penelitian)
- Tujuan Penulisan
(berisi paparan tujuan yang akan
dicapai berdasarkan masalah yang akan dirumuskan)
- Manfaat Penulisan
(berisi manfaat yang dapat
diambil, baik bagi peneliti maupun pihak lain)
- Metode Penelitian
(berisi metode atau cara yang
digunakan oleh penulis atau peneliti dalam melakukan penelitian, yaitu tempat
dan waktu penelitian, subjek penelitian dan prosedur penelitian)
- Sistematika Penulisan
(berisi susunan atau urutan
pembentuk karya ilmiah yang dipakai oleh penulis dalam menyusun karya ilmiah.
Bagian Isi
Bagian isi
berisi pembahasan masalah sesuai tujuan penulisan. Dalam bagian inilah penulis
mengemukakan pendapatnya, penulis perlu menggunakan rujukan erupa pertanyaan
atau pendapat orang lain sesuai dengan permasalahan yang ditulis.
Bagian Penutup
Bagian
penutup berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang ditulis didasarkan atas
bagian pembahasan masalah. Saran sifatnya boleh ada bole tidak. Artinya, jika
dipandang perlu, saran dapat dikemukakan. Saran ditujukan kepada pihak yang
terkait dengan penerapan hasil penelitian.
2) Karangan Semi Ilmiah
atau Ilmiah Populer
A. Pengertian Karangan Semi
Ilmiah atau Ilmiah Populer
Karya ilmiah populer
merupakan suatu karya ilmiah yang ditulis denganmenggunakan bahasa yang populer
sehingga mudah dipahami oleh masyarakat danmenarik untuk dibaca. Menurut Gie
(2002: 105), karangan ilmiah populer adalahsemacam karangan ilmiah mencakup
ciri-ciri karangan ilmiah yaitu menyajikan fakta-fakta secara cermat, jujur,
netral, dan sistematis sedang pemaparannya jelas, ringkas,dan tepat.Laras
ilmiah populer merupakan sebuah tulisan yang bersifat ilmiah, tetapidiungkapkan
dengan cara penuturan yang mudah dimengerti. Karya ilmiah populer tidakselalu
merupakan hasil penelitian ilmiah. Tulisan ini dapat berupa petunjuk
teknis,pengalaman, dan pengamatan biasa yang diuraikan dengan metode ilmiah.
Jika karyailmiah harus
disajikan dalam ragam standar, karya ilmiah populer dapat disajikan dalamragam
standar, semi standard dan nonstandar. Penyusun karya ilmiah populer akantetap
disebut penulis dan bukan pengarang, karena proses penyusunan karya
ilmiahpopuler sama dengan penyusunan karya ilmiah. Perbedaanya terjadi hanya
dalam carapenyajiannya. Seperti diuraikan di atas, persyaratan yang berlaku
bagi sebuah karyailmiah berlaku pula bagi karya ilmiah populer. Akan tetapi,
dalam karya ilmiah populerterdapat pula persoalan lain seperti krtitik terhadap
pemerintah, analisis atas suatuperistiwa yang sedang populer di tengah
masyarakat, jalan keluar bagi persoalan yangsedang dihadapi masyarakat, atau
sekedar informasi baru yang ingin disampaikankepada masyarakat.Jika karya
ilmiah memiliki struktur baku, tidak demikian halnya dengan karya
ilmiahpopular. Oleh karena itu, karya ilmiah popular biasanya disajikan melalui
media surat.
B. Ciri-Ciri Karangan Semi Ilmiah atau
Ilmiah Populer
Adapun
ciri-ciri karangan ilmiah populer adalah sebagai berikut :
a.
Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
b.
Gaya bahasa formal dan populer.
c.
Fakta yang disimpulkan subjektif.
d.
Mementingkan diri penulis.
e.
Melebih-lebihkan sesuatu.
f.
Bersifat persuasif.
g.
Usulan-usulan bersifat argumentatif.
C. Jenis-Jenis Karangan Ilmiah Populer
Jenis-jenis karangan yang termasuk dalam
kategori karangan ilmiahpopuler:Secara umum, jenis-jenis karangan yang termasuk
dalam kategorikarangan ilmiah populer adalah sebagai berikut :
a.
Resensi
buku adalah pertimbangan atau perbincangan tentang sebuahbuku yang menilai
kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku,
kritikan dan member dorongan kepadahalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut
dibaca.
b.
Artikel
adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentuyang dibuat untuk
dipublikasikan melalui media seperti Koran, bulletindan majalah. Bertujuan
menyampaikan gagasan dan fakta yangdapatmeyakinkan, mendidik dan menghibur.
c.
Editorial
adalah opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu mediasebagai institusi
penerbitan terhadap persoalan actual, fenomenal ataucontroversial yang
berkembang di masyarakat
3) Karangan Non Ilmiah
A. Pengertian Karangan Non
Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang
menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya
menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu
formal).
B. Ciri-Ciri Karangan Non Ilmiah
Ciri-ciri karangan non
ilmiah adalah sebagai berikut:
§ Ditulis
berdasarkan fakta pribadi.
§ Fakta
yang disimpulkan subyektif.
§ Gaya
bahasa konotatif dan populer.
§ Tidak
memuat hipotesis.
§ Penyajian
dibarengi dengan sejarah.
§ Bersifat
imajinatif.
§ Situasi
didramatisir.
§ Bersifat
persuasif.
§ Tanpa
dukungan bukti.
C. Jenis-Jenis Karangan Non
Ilmiah
Secara umum, jenis-jenis karangan yang
termasuk dalam karangannon ilmiah dapat dibedakan sebagai berikut :
a.
Dongeng
merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatukejadian yang luar
biasa yang penuh khayalan (fiksi) yang dianggap olehmasyarakatsuatu
hal yang tidak benar-benar terjadi. Berfungsi untukmenyampaikan ajaran moral
(mendidik), dan juga menghibur.
b.
Cerpen
adalah karangan pendek yang berbentuk prosa.Dalam cerita pendekdikisahkan
sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwayang mengharukan atau
menyenangkan dan mngandung kesan yangtidak mudah dilupakan.
c.
Novel
adalah karangan prosa yang lebih panjang dari cerita pendek danmenceritakan
kehidupan seseorang dengan lebih mendalam denganmenggunakan bahasa sehari-hari
serta banyak membahas aspekkehidupan manusia.
d.
Drama
adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog denganmaksud
dipertunjukkan oleh aktor.
e.
Roman adalah
sejeniskarya sastradalam bentukprosaatau
gancaranyang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
materi yang telah dipaparkan diatas, maka kami dapatmenyimpulkan bahwa pada
umumnya karangan dibagi menjadi tugagolongan yaitu, karangan ilmiah, karangan
non ilmiah dan karangan ilmiahpopuler.
Karangan
ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yangmenyajikan fakta dan ditulis
dengan metodologi penulisan yang baik danbenar. Dimana dalam penulisan karangan
ilmiah ini ditemukan ciri khas yaitubersifat objektif, sistematis, logis,
tidak persuasif, tidak argumentatif, tidakemotif, dan tidak melebih-lebihkan
sesuatu. Adapun beberapa jenis karanganyang termasuk karangan ilmiah yaitu
makalah, skripsi, kertas kerja, disertasidan tesis.
Karangan
ilmiah populer adalah karangan ilmu pengetahuan yangmenyajikan fakta pribadi
dan ditulis menurut metodologi penulisan yangbenar. Cirinya yaitu
ditulis berdasarkan fakta pribadi, fakta yang disimpulkansubjektif,
gaya bahasa formal dan populer, mementingkan diri penulis,melebih-lebihkan
sesuatu, usulan-usulan bersifat argumentatif serta bersifatpersuasif. Adapun
karangan yang termasuk karangan ilmiah populer yaituresensi buku, artikel dan
editorial.
Karangan
non ilmiah merupakan karangan yang menyajikan faktapribadi tentang pengetahuan
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari,bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakangaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal).Adapun beberapa jenis karangan yang termasuk
karangan nonilmiah yaitudongeng, cerpen, drama, novel dan roman.
3.2 Daftar Pustaka
Ahyar,
Juni. 2015. Bahasa Indonesia dan
Penulisan Ilmiah. Lhokseumawe: CV BieNa Edukasi.
Syahriandi,
Radhiah. 2014. Bahasa Indonesia MKU Untuk
Mahasiswa. Modul. Aceh utara.
Ahyar,
Juni. 2012. Menulis Karangan Ilmiah;
Materi Kuliah Umum Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa. Modul. Lhokseumawe.
Syahriandi.
2013. Bahasa Indonesia; Materi MKU untuk
Mahasiswa. Modul. Aceh Utara.
Internet:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar